Quantum dan Quanta Termasuk Energi Nyata atau Energi Semu ?

Pertanyaan: Apa bedanya quantum dan quanta? Quantum dan quanta termasuk energi semu atau energi nyata?
Jawaban: Fisika tak mengakui adanya energi semu, jadi jelas quantum termasuk dalam energi nyata karena fisika memandang quantum merupakan dasar dari setiap materi. Setiap fenomena alam semesta (versi saint) dapat dijelaskan dengan mekanika quantum. Quanta hanya dikenal dalam teori minimalis yang terjadi saat energi irrasional (x) mengalami keseimbangan prima dengan energi rasional (y). Ini dapat dijelaskan dengan Formula Supernatural Modern : E = – x + y. Pada saat x = y = q = quanta maka E = 0.   Nilai q adalah 0 < q < sedikit dibawah tak bergingga. Jadi quanta dapat sangat kecil dan yang terkecil disebut quantum lainnya disebut quanta. TM menjadikan quanta sebagai  urutan keseimbangan prima  dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Body unstabil memiliki quanta bulat, energi memiliki quanta pecahan, body yang stabil quantanya bulat + pecahan,  sedangkan wave quantanya berubah-ubah secara cepat dan periodik.
Jadi menurut TM quanta maupun quantum termasuk dalam energi nyata karena x=y=q hingga E = 0.
Menurut TM disamping energi nyata (quantum) terdapat energi semu, dimana x#y hingga E # 0. Energi semu terdiri dari sebuah spektrum energi semu.
E = x, karena y = 0, disebut bright energi atau energi gaib.
E < 0 , karena x > y, disebut trans energi irasional.
E mendekati nol tetapi belum nol hingga menimbulkan STW ( symetrical trans wave) yang menimbulkan photon atau menjauhi nol tetapi masih nol hingga melepaskan ECW (elementer clear wave) yang menyebabkan graviton.
E>0, karena x < y, disebut trans energi rasional.
E=y (karena x=0) disebut energi metafisika ( dark energi)
Menurut matematika minimalis  jika quanta (energi nyata)  dibagi-bagi tak akan menghasilkan energi semu sebagai halnya sebuah bilangan dibagi berapapun tak mungkin menghasilkan nol.  Bagaimana agar quanta( energi nyata) dapat menghasilkan energi semu? Menurut TM dengan menambahkan quanta dengan energi semu  yang x dan y nya berbeda. Dalam fisika dinamakan anti matter. Ini dapat dijelaskan dengan matematika minimalis yang menyatakan materi memiliki E = 0. Membagi E dengan bilangan bernilai berapa saja hasilnya tetap  E sebagimana halnya kita bagi 0 dengan berapa saja akan menghasilkan nol. Sebaliknya dengan menambahkan suatu nilai (bilangan atau pecahan) yang sangat kecil sudah sanggup menjadikan nilai nol tidak lagi menjadi nol.

mutitem
mutitem wrote on May 8, ’10
Makasih.
Saya merlukan baca lagi.

tough2slf
tough2slf wrote on Mar 30, ’10
Mas ibnu anda ternyata penganut teori tesis-antitesis-sinthese..:)

Sayangnya banyak dari kita membatasi diri karena “takut kualat…takut disebut mbalelo dsb…

Berhubung saya bukan dari jajaran ilmu Pasti & Kimia maka saya mencoba melihat dari sudut lain…secara umum disebut masih berada ditingkat “merasa” ….belum meningkat sampai tingkat “pembuktian gejala” seperti energi dan gravitasi
walaupun di “Wiki..” dapat dicari jawabannya..mungkin saja anda belum puas..

Pertanyaan apakah yang anda cari..?

Penemu lampu…. bom nuklir…. sudah mendapatkan jawabnya perihal bagaimana menimbulkan energi…besar kemungkinan yang anda cari adalah jawaban kenapa energi tersebut terjadi..di Google saja..

Yang penting bagaimana manusia dapat menggunakannya misalkan dengan membuat peralatan yang dapat memanfaatkannya

ibnusomowiyono
ibnusomowiyono wrote on Mar 30, ’10
Sdr Budhi: Benar sekali, energi adalah bukan sebab…………( saya lanjutkan melainkan akibat). Jika kita gunakan logika keyakinan maka tak perlu ditelusuri sebabnya terjadi energi. Saint beranggapan isi alam semesta hanyalah energi fisika hingga penelusurannya berhenti pada quantum, namun tak mau menelusuri dari mana datangnya energi fisika (quantum). padahal logika fikir berpedoman setiap akibat pasti ada sebabnya (sesuai hukum sebab akibat). Lain halnya Agama yang berdasar logika keyakian akan menyatakan energi adalah ciptaan Tuan YME.
Pernyataan Sdr Budhi bahwa energi bukanlah sebab ………. Perlukah dicari sebab terjadinya energi.?
Einstein tak puas dan membuat teori relativitas.Apakah sdr Budhi puas dengan mekanika quantum atau teori relativitas.
Saya tak puas, maka saya buat teori minimalis (yang mula-mula hanya untuk menjelaskan fiksi saya Black hole).
Saya tak berniat menyangkal Mekanika Quantum maupun Teori Relativitas, melainkan karena menganggap Teori Relativitas jauh lebih sulit dari Hukum Newton yang telah mendarah daging, sumsum tulang belakang hingga otak, bahkan sampai spirit saya……… untuk paling tidak berusaha Hukum Newton janganlah dikesampingkan melainkan disempurnakan.
Saya ambil contoh: Newton membuat Formula gravitasi yang menurut saya belum di ungkapkan mengapa terjadi gravitasi. Cahaya dinyatakan bersifat mendua. tetapi tak dijelaskan mengapa demikian. Dengan sadar akan keterbatasan fisika saya, maka sangat cocok teori gagasan saya dinamakan teori minimalis. Teori ini juga dinamakan teori keranjang sampah. artinya hasil dari mengkorek keranjang sampah dan jika ternyata tak bermanfaat dibuang lagi ke keranjang sampah.

tough2slf
tough2slf wrote on Mar 30, ’10
Energi adalah akibat bukan sebab

Tentang Akung Ibnu

Kakek dengan duabelas cucu yang masih senang menulis. Semoga tulisan-tulisan ini bermanfaat.
Pos ini dipublikasikan di Teori Minimalis. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar